Menelusuri Jejak Pahlawan, Menyala Semangat Perjuangan

Jelajahi Sekarang

Menelusuri jejak sejarah heroik bangsa Indonesia.

Monumen ini didirikan untuk menghormati peristiwa Puputan Margarana, yang terjadi pada 20 November 1946 di Desa Marga, Bali. Pada hari itu, terjadi pertempuran habis-habisan antara Pasukan Ciung Wanara, yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai, melawan pasukan NICA (Belanda). I Gusti Ngurah Rai beserta 96 anggota pasukannya gugur sebagai pahlawan.
Lihat Selengkapnya

Monumen ini seluas sembilan hektar, terbagi menjadi tiga bagian mengikiti konsep Tri Mandala yakni hulu, tengah dan hilir.

Dibagian Hulu Utara

Terdapat komplek bangunan suci yang disebut Taman Pujaan Bangsa, Dengan luas areal empat hektar,.
Baca Selengkapnya

Dibagian Tengah

Disebut Taman Seni Budaya, terdiri atas bangunan : Wantilan, warung kopi dan rencana akan dibangun toko souvenir.
Baca Selengkapnya

Dibagian Hilir Selatan

Disebut Taman Karya Alam, dan Bumi Perkemahan Pramuka.
Baca Selengkapnya

Lihat lebih dekat sejarah heroik bangsa Indonesia.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra melakukan tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana dalam serangkaian peringatan Hari Puputan Margarana ke-78, Rabu (20/11).

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap tahun pada 20 November masyarakat Bali
Lihat Selengkapnya

Peringatan Hari Puputan Margarana Ke-78, Teladani Semangat Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

Tabanan (Lokapalanews.com) – Upacara peringatan Hari Puputan Margarana ke-78 digelar
Lihat Selengkapnya

Mengobarkan Semangat Patriotisme dan Nilai-nilai Puputan Margarana, Pertempuran paling Dahsyat di Bali

Sejarah mencatat, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Lihat Selengkapnya

Klik di Sini untuk melihat dan booking ketersediaan jadwal.

Lihat Selengkapnya